Zahra Almira[1] adalah salah satu karakter utama miniseri Jejak Suara Adzan. Dalam miniseri ini, Zahra diperankan oleh Faradilla Yoshi.
Zahra adalah keponakan pemilik Pesantren Al-Haadii, Kyai Leman. Selagi menunggu uang dari ayahnya untuk meneruskan kuliah, Zahra menjadi penjaga toko buku di pesantren. Zahra baru-baru ini menerima ponsel dan ayahnya sehingga menjadi suka membuka Instagram, sebuah kebiasaan yang kurang disukai oleh ibunya. Pada bulan Ramadhan tahun 2018 Masehi, Zahra tidak sengaja mengikuti akun Instagramnya Dimas Syahreza dan tidak lama kemudian bertemu dengan orangnya secara langsung ketika Dimas pergi ke Pesantren Al-Haadii untuk mencari kakaknya yang bernama Dika.
Biografi[]
Latar belakang[]
Zahra adalah keponakan dari pemilik Pesantren Al-Haadii, Kyai Leman, lewat ibunya yang merupakan adik termuda Kyai.[2] Zahra adalah anak tunggal. Ayahnya bekerja di proyek MRT di Jakarta selama kejadian miniseri.[3] Ayah Zahra membelikannya sebuah smartphone sehingga Zahra jadi senang memperhatikan ponsel barunya, khususnya Instagram.[4]
Berkenalan dengan Dimas[]
Pada suatu hari di bulan Ramadhan tahun 2018 Masehi, Zahra yang awalnya sedang merapikan baju dan buku di toko Pesantren Al-Haadii bosan dan melihat Instagram. Zahra melihat foto Dimas Syahreza dan berkomentar bahwa orang tersebut ingin sekali di-follow. Ketika Kyai Leman datang, Zahra segera memasukkan ponselnya ke saku dan tidak sengaja mem-follow akun Instagram Dimas. Kyai Leman meminta Zahra mematikan ponselnya karena santri tidak boleh membawa ponsel. Melihat Zahra tadi begitu fokus memperhatikan Instagram, Kyai Leman menasihati Zahra untuk mengisi waktu dengan membaca Al-Qur'an daripada membaca hal yang kurang bermanfaat.[5]
Keesokan harinya, Zahra baru menyadari bahwa dia mem-follow Dimas ketika pos Dimas tentang kakaknya muncul di beranda Instagram Zahra. Zahra pun menyampaikan pesan dukungan di kolom komentar.[5]
Esoknya lagi, Zahra menutup toko dan bersiap sholat berjamaah di masjid pesantren seperti biasa. Dia terkejut melihat Dimas datang dan segera menundukkan pandangannya. Karena Dimas sedang mencari Kyai Leman, Zahra mengantarkan Dimas ke masjid di mana Kyai Leman akan menjadi imam. Zahra juga memberi tahu Dimas untuk mengenakan sarung karena celana Dimas robek di bagian lutut.[5]
Setelah selesai sholat, Zahra memberi tahu Kyai Leman bahwa Dimas mencarinya.[5] Setelah Kyai Leman dan Dimas berbincang, Zahra diminta membawa daftar nama santri dari tahun 1995 sampai 2005. Zahra dan seorang santri bernama Amin membawanya, lalu Zahra memeriksanya dan menemukan bahwa santri dengan nama dan tahun kelahiran yang dicari Dimas (Mahardika, kelahiran tahun 1990) ada 60 orang dan 80% sedang berada di luar Tasikmalaya. Ketika Dimas ingin pulang ke Jakarta, Zahra memberitahunya bahwa bus ke Jakarta sudah tidak ada jam segini, jadi Dimas dibolehkan Kyai Leman untuk menginap di pondok. Dimas lalu saling berkenalan Zahra; saat Dimas mengajak jabat tangan, Zahra mencontohkan salam antara lawan jenis yang seharusnya.[6]
Zahra kemudian datang untuk membantu ibunya menyiapkan makanan buka puasa. Selama membantu, Zahra senyum-senyum sendiri karena masih teringat perkenalannya dengan Dimas. Setelah membantu, Zahra menonton pos terbaru Dimas yang menceritakan perjalanannya ke pesantren. Saat ibunya bertanya apa yang Zahra tonton, Zahra segera menyembunyikan ponselnya. Setelah pulang ke rumah pun, Zahra masih mau melihat video Dimas. Keesokan paginya, Zahra bertemu Dimas saat Zahra berjalan ke pesantren. Dimas sedang dalam perjalanan pulang dan berpamitan ke Zahra.[6]
Referensi[]
Lihat pula[]
- Melani Agustin, karakter yang Faradilla Yoshi perankan di acara NET–Limelight Pictures lainnya, Mimpi Metropolitan
Karakter | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Dimas • Mila • Ririn • Putra • Zahra • Kyai Leman |